20 Istilah StartUp yang Kamu Harus Tahu


20 Istilah StartUp yang Kamu Harus Tahu 



Akhir tahun lalu booming drama korea StartUp bikin banyak orang ingin bekerja di perusahaan startup atau bahkan membuat startup sendiri. Kamu salah satunya ? Sudah tau belum istiah-istilah yang dipakai dalam dunia startup sepanjang drama StartUp ? Atau kamu malah belum pernah mendengar istilah-istilah tersebut ? Nah ! Kak Nesia akan jelaskan istilah-istilah tersebut, scroll down ya !


  1. Pitch deck

Sering juga disebut pitching, yaitu presentasi yang dilakukan (biasanya oleh hustler) untuk menjelaskan rencana model bisnis yang diajukan kepada investor. Di sini presenter berusaha “mem pitching” investor agar tertarik melakukan investasi pada bisnis yang akan dijalankan. Salah satu aspek penting dari pitch deck ini adalah menjelaskan secara gamblang model bisnis dan monetisasi yang dapat dilakukan melalui model tersebut. Selain itu juga, pitch deck ini menjelaskan keuntungan yang akan didapat investor atau partner jika berinvestasi pada startup tersebut. 

Sumber: Google


  1. Burn rate

Burn rate merupakan perhitungan pengeluaran yang dilakukan oleh start up untuk menggembangkan bisnis pada tahap awal sebelum mendapatkan keuntungan. Pada tahap burn rate ini startup akan menggunakan modal yang dimiliki, jadi bisa dibilang pada tahap burn ini startup dalam “keadaan rugi” karena belum mendapatkan keuntungan sama sekali malah bakar duit. 

Sumber: Google


  1. Growth hacking

Merupakan salah satu strategi marketing untuk mendapatkan pelanggan atau user sebanyak-banyak dalam waktu singkat dan dengan biaya yang relatif murah, growth hacking ini penting dalam tahap awal bisnis berjalan. Tetapi bisa juga dilakukan oleh bisnis yang sudah established.

Sumber: Google


  1. Seed funding

Investasi yang dilakukan oleh investor pada tahap awal startup berdiri, biasanya investor akan mendapatkan pembagian saham pada perusahaan startup tersebut. Ketika startup tersebut semakin berkembang dan menjadi besar, investor dapat mendapatkan return dalam bentuk dividen atau menjual saham yang dimilikinya. 


Sumber: Google


  1. Churn rate

Adalah tingkat dimana pelanggan berhenti menggunakan produk yang ditawarkan oleh startup, pada startup bisa berarti user berhenti melakukan subscription berbayar dan beralih ke aplikasi lain. Untuk menghindari kerugian tingkat pengguna baru harus lebih tinggi dari churn rate.


Sumber: Google


  1. Acquisitions

Akuisisi yang dilakukan perusahaan besar pada startup dengan tujuan untuk membajak karyawan yang memiliki kompetensi tinggi, akuisisi ini dilakukan bukan dengan tujuan keuntungan bisnis. 

Sumber: Google


  1. A/B Testing

Disebut juga split testing yaitu proses membandingkan dua strategi bisnis, marketing, performa ui/ux dan mengukur perbedaan kinerja. Dengan split testing kamu dapat membanding kinerja dua variabel dan memutuskan mana yang memberikan performa terbaik untuk startup mu.

Sumber: Google


  1. Exit Strategy

Ketika startup tidak memberikan performa dan keuntungan seperti yang telah direncanakan, sehingga perlu dilakukan penghentian aktivitas operasional dan penarikan dana investor sebelum kerugian yang dialami jadi lebih besar. 

Sumber: Google


  1. Angel investor

Merupakan investor yang membantu startup pada awal berdiri dengan memberikan capital demi pengembangan atau keberlanjutan perusahaan. Pendanaan atau capital yang berikan oleh angel investor ini sering disebut seed funding.

Sumber: Google


  1. Venture Capital

Berkebalikan dari angel investor, venture capital merupakan perusahaan pendanaan yang memberikan capital pada perusahaan startup dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Keuntungan ini bisa dalam berbagai bentuk seperti dividen, capital gain, sampai hak cipta, hak distribusi, hak promosi dan lain sebagainya.

Sumber: Google


  1. Alpha Testing

Merupakan pengujian pertama yang dilakukan pada produk yang sudah pada tahap akhir pengembangan. Pengujian ini dilakukan untuk memahami perilaku dan pengalaman user. Biasanya pengujian dilakukan secara internal dengan anggapan meniru keadaan pasar yang sebenarnya, para penguji ini disebut dengan alpha tester.

Sumber: Google


  1. Beta Testing

Beta testing dilakukan setelah suatu produk telah melewat alpha testing, pada tahap beta testing produk diuji oleh end user sehingga tim penguji tidak memiliki kendali atas pengujian yang dilakukan. Beta testing dilakukan untuk mencari bug atau permasalahan yang terdapat pada produk. Tahap pengujian ini juga memungkinkan tim product development melakukan security testing dan reliability testing yang tidak bisa dilakukan pada tahap alpha testing.

Sumber: Google


  1. Gamma Testing

Merupakan tahapan pengujian terakhir sebelum produk diluncurkan, pada tahapan ini produk sudah tidak mengalami perubahan sistem lagi. Gamma testing memfokuskan pengujian pada peningkatan fungsional dan keamanan produk. 


Sumber: Google


  1. Incubator

Suatu event yang diadakan perusahaan besar atau venture capital untuk menjaring startup-startup baru yang potensial. Dalam event ini biasa diadakan pelatihan, demo, pitching sampai pendanaan pada startup yang memiliki potensial dan menguntungkan.

Sumber: Google


  1. Hustler

Merupakan orang yang berperan dalam melakukan penawaran, menjual, dan mempromosikan produk pada user atau investor. Kemampuan melakukan pitch deck dan networking penting bagi seorang hustler. Sehingga tidak jarang seorang hustler memiliki background marketing dan business development.


Sumber: Google


  1. Hipster

Pernah dengar istilah UI/UX ? Si hipster ini berperan untuk membuat tampilan dan user experience di web atau aplikasi menarik secara visual. Selain itu hipster juga memastikan kenyamanan produk saat digunakan oleh user.  

Sumber: Google


17. Hacker

Seorang hacker memiliki tugas dalam mengembangkan dan membuat produk, mereka harus memiliki kemampuan coding dan programming. Selain memiliki kemampuan untuk membangun sistem dan platform, seorang hustler juga harus bisa debugging atau menyelesaikan permasalahan pada aplikasi atau produk yang dibuatnya.


Sumber: Google


  1. Minimum Viable Product

Merupakan produk yang diluncurkan ke pasar dengan fitur yang minim. Tujuannya adalah mengukur apakah produk tersebut dapat diterima dengan baik. Selanjutnya pengembangan produk akan dilakukan berdasarkan user feedback.

Sumber: Google


  1. Pivot

Sesuai dengan artinya pivot merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan ketika produk yang diluncurkan tidak memberikan performa dan keuntungan yang baik sehingga diperlukan perubahan. 

Sumber: Google


  1. Scale up

Merupakan peningkatan layanan yang ditawarkan perusahaan startup ketika produknya sudah diterima pasar dengan baik. Peningkatan yang dilakukan dapat berbagai macam seperti perluasan cakupan area layanan, pemindahan hosting yang lebih besar dan cepat, atau penambahan jumlah karyawan untuk mengembangkan produk yang lebih baik lagi.

Sumber: Google


-

Nah, kamu sekarang sudah tau kan istilah-istilah yang digunakan dalam dunia startup ? Jadi gimana, makin tertarik bekerja di startup atau malah mau buat startup sendiri ? Oh iya, kamu boleh loh memberi komentar kalau kamu tau istilah lainnya !

Hubungi Kami
Alamat : Jalan Beo No 38, Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta
Email : andiglobalsoftmarketing@gmail.com
Telpon : 08112845174
Whatsapp : Hubungi Kami
Sosial Media :
Lokasi Kami
Copyright POSNESIA 2020 © All Right Reserved