Marketing Funnel Rahasia Cara Usaha Sukses


Ngomongin bisnis memang nggak ada abisnya, sebagai pebisnis Kamu dituntut untuk terus belajar dan mencari cara untuk meningkatkan kapasitas bisnis. Untuk meningkatkan kapasitas bisnis ada banyak cara seperti meningkatkan beban kerja karyawan, mengurangi downtime, mengurangi pengeluaran, dan banyak macam lainnya. 


Disini Kamu harus mempunyai pola pikir process oriented, dimana Kamu harus melakukan perbaikan-perbaikan demi efisiensi proses bisnis berjalan, kemudian setelah melakukan optimasi pada proses barulah Kamu beralih menjadi profit oriented. Kalau Kamu mau supaya bisnis Kamu efisien Kamu harus tau marketing funnel. Dengan marketing funnel Kamu bisa melihat proses bagaimana bisnismu berjalan dan bagaimana proses tersebut menghasilkan keuntungan. Marketing funnel akan memberikan Kamu insight bagaimana proses bisnis berjalan dengan gambaran untuk memudahkan Kamu mengidentifikasi keseluruhan proses dari awal sampai akhir.


Apa itu Marketing Funnel ?

Tau nggak ? Kalau cuma 2% dari pembelian yang dilakukan saat kontak pertama pelanggan dengan merek, dan 10% pembelian dari kontak keempat. Rata-rata calon pelanggan membutuhkan 5 sampai 8 kali kontak untuk melakukan pembelian. Kontak ini membentuk perjalanan pelanggan dan pola perjalanan pada setiap pelanggan bisa dikatakan mirip walaupun tidak selalu sama. Jadi, penting untuk Kamu tahu perjalanan pelanggan ini, dan cara berkomunikasi yang tepat dengan calon pelanggan sehingga mereka mendapatkan informasi yang tepat pada waktu yang tepat. Proses perjalanan pelanggan ini disebut dengan marketing funnel.


Marketing funnel merupakan metode untuk menjelaskan proses pelanggan Kamu mulai dari tahap “awareness” yaitu saat mereka pertama kali berinteraksi dengan bisnis Kamu sampai pada tahap “setia”, dalam marketing funnel seringkali juga dapat mencakup proses pasca pembelian hal ini ditujukan untuk meningkatkan retensi dan penjualan silang. 


Nah, marketing funnel ini punya visualisasi yang berbentuk seperti corong (funnel). Seperti corong yang besar pada bagian atas dan terus mengecil sampai bagian paling bawah yang terkecil. Bentuk ini menggambarkan jumlah pangsa pasar yang dituju pada setiap tahapan. Inilah kelebihan marketing funnel dimana pada setiap tahapan, Kamu dapat melihat jumlah pangsa pasar yang terlibat dalam marketing campaign yang dilakukan. Hal ini nggak bakalan Kamu dapatkan kalau Kamu pakai metode customer journey. 


Mengapa Kamu Harus Tahu Tentang Marketing Funnel

Alasan utamanya adalah supaya Kamu bisa menyederhanakan perjalanan pelanggan. Ini akan memudahkan Kamu memahami dan memvisualisasi proses bisnis, dan juga memudahkan Kamu memetakan campaign yang akan Kamu lakukan pada setiap tahap. Marketing Funnel berguna untuk setiap interaksi calon pelanggan dengan merek Kamu, Kamu bisa melacak interaksi yang terjadi pada setiap tahap. Hal ini jelas ampuh untuk mengarahkan pelanggan dari mulai tahu merek Kamu sampai menyelesaikan pembelian. 


Tahapan Dalam Marketing Funnel

Pada dasarnya seluruh pelanggan akan mengikuti jalur yang relatif sama dalam memutuskan apa yang akan mereka beli. Proses pembelian ini pertama kali diperkenalkan oleh John Dewey pada tahun 1910 dan tetap relevan sampai era modern sekarang ini dan menjadi dasar untuk memahami pola perilaku pelanggan dan marketing funnel.




  1. TOFU

Eits TOFU disini bukan tahu bulat halus yang sering dimakan dalam shabu-shabu, no no no… bukan itu. TOFU merupakan singkatan dari Top Of Funnel alias bagian teratas dari corong. Seperti yang sudah Kak Nesia sebutkan bagian paling atas merupakan yang paling lebar dan tentunya akan melibatkan pangsa pasar yang luas. 


Pada bagian TOFU ini tujuan marketing campaign Kamu adalah visibilitas merek, dimana tujuannya adalah membuat pangsa pasar tahu bisnis Kamu. Brand awareness adalah fokus utama dari tahap ini. Banyak cara yang bisa Kamu lakukan dalam tahap ini seperti mengikuti event, exhibition, memasang iklan di google, membuat blog, dan membuat media sosial untuk merk Kamu.


  1. MOFU

Kalau Kamu sudah tau artinya TOFU, Kamu bisa dong menebak MOFU itu apa ? Yap, MOFU adalah Middle Of Funnel alias bagian tengah dari corong. Pada bagian ini tentunya lebar corong tidak akan selebar bagian atas, sehingga Kamu sudah mulai memfokuskan campaign Kamu pada pangsa pasar yang lebih spesifik. 


Pada tahap ini Kamu memposisikan diri sebagai penyedia produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Kamu bisa melakukan campaign seperti webinar, podcast, dan infografis perbandingan produk atau jasa Kamu dengan merek lain. Tujuan campaign Kamu difokuskan pada edukasi pangsa pasar supaya mereka tahu keuntungan apa yang akan didapat kalau menggunakan produk atau jasa Kamu.


Campaign yang Kamu lakukan harus menarik minat calon pelanggan, Kamu bisa membuat gimmick atau clickbait supaya calon pelanggan mau mengunjungi website Kamu dan mempelajari lebih lanjut tentang produk atau jasa yang Kamu tawarkan. Setelah itu Kamu bisa mengirimkan email, atau memberikan uji coba gratis dan demo produk. Dengan membiarkan pelanggan mencoba produk atau jasa Kamu, Kamu memposisikan diri mengapa merek Kamu adalah pilihan terbaik. 


  1. BOFU

Yang terakhir adalah BOFU alias Bottom of Funnel bagian terbawah dan terkecil corong. Fokus utama tahap ini adalah evaluasi dan pembelian, Kamu harus memastikan informasi yang Kamu berikan pada tahap sebelumnya sudah jelas, sehingga mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian. 


Tahap terakhir ini Kamu sudah dipercaya oleh calon pelanggan. Tugas Kamu pada tahap ini adalah menampilkan merek Kamu dengan cara yang menarik sehingga calon pelanggan mengambil tindakan (call to action) contohnya adalah penawaran dengan waktu terbatas untuk produk atau jasa yang Kamu tawarkan. Pada tahap ini Kamu juga membuat calon pelanggan menjadi pelanggan nyata dan setia dengan merek Kamu. 


Audit Marketing Funnel

Setelah tahu tahapan-tahapan dalam marketing funnel dan campaign yang harus dilakukan pada setiap tahapan. Kamu harus bisa mengukur atau melakukan audit untuk melihat apakah campaign yang sudah Kamu lakukan memberikan konversi sesuai target atau tidak. Dengan data yang Kamu dapatkan dari Audit, Kamu bisa terus mengoptimalkan campaign


Tapi hati-hati ya ! Jangan terjebak dengan data dan metrik yang Kamu dapatkan, sebaiknya Kamu berfokus pada indikator kinerja utama (KPI) yang benar-benar memberikan Kamu informasi yang diperlukan untuk melakukan peningkatkan. Dibawah ini beberapa indikator yang bisa Kamu gunakan untuk mengukur kinerja marketing funnel Kamu.


  1. Tingkat Konversi

Metrik ini mengukur jumlah calon pelanggan yang masuk ke funnel Kamu dan berapa banyak yang menjadi pelanggan. Semakin tinggi tingkat konversi, semakin baik campaign yang sudah Kamu lakukan dan Kamu sudah berada di jalur yang benar. 


  1. Saluran Masuk

Disini Kamu memantau sumber dari mana calon pelanggan masuk ke funnel Kamu. Dengan mengetahui informasi ini Kamu bisa memperluas jangkauan campaign yang Kamu lakukan, dengan begitu akan meningkatkan traffic yang Kamu dapatkan. 


  1. Waktu

Kalau campaign yang Kamu lakukan sangat menarik calon pelanggan, bisa saja mereka konversi menjadi pelanggan hanya dalam waktu satu hari saja loh. Tapi hal tersebut sangat sulit dan jarang terjadi, makanya penting bagi Kamu untuk tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi calon pelanggan menjadi pelanggan. Dan tahapan mana dalam marketing funnel yang membutuhkan waktu lebih. 


  1. Rasio Keluar

Disini Kamu mengukur calon pelanggan yang keluar dari tahap tertentu (TOFU, MOFU, dan BOFU), Kamu bisa membandingkan berapa persentase calon pelanggan Kamu yang keluar dari funnel dan berapa yang lanjut ke tahap selanjutnya. Kalau exit rate-nya tinggi Kamu bisa mengevaluasi campaign yang Kamu lakukan apakah sudah menjawab kebutuhan calon pelanggan atau belum.


  1. Engagement Rate

Kalau Kamu menggunakan call to action pada campaign yang Kamu lakukan. Kamu tentunya ingin tau kan campaign mana yang menghasilkan konversi terbesar. Dengan begitu, Kamu bisa menerapkan strategi yang sama untuk campaign yang lain atau meningkatkan kualitas campaign sehingga konversi yang Kamu dapatkan semakin tinggi. 


  1. Tingkat Peluang

Tingkat peluang mengacu pada jumlah calon pelanggan yang saat ini ada di funnel Kamu. Kamu bisa melakukan eksperimen pada campaign dan melihat perubahan yang terjadi pada jumlah peluang yang Kamu miliki. 


  1. Close Rate

Sering dengar istilah “closingan” kan ? Nah disini Kamu bisa mengukur jumlah penjualan Kamu lakukan berdasarkan campaign yang sudah lakukan. Apakah tingkat penjualan sesuai dengan target Kamu atau tidak, kalau tidak Kamu bisa mengevaluasi funnel Kamu pada setiap tahapan bagian mana yang belum optimal dan campaign apa yang bisa Kamu lakukan untuk meningkatkan penjualan. 


Ada banyak tools yang bisa kau gunakan untuk membantu Kamu melakukan audit dan mendapatkan informasi yang Kamu butuhkan seperti Google Analytics, Google Search Console selain mudah digunakan dan gratis. Kalau Kamu butuh informasi lebih Kamu bisa menggunakan program analitik lain yang berbayar. 

...

Sudah jelaskan kenapa Kamu harus memahami dan menggunakan marketing funnel untuk bisnis Kamu, memang tidak mudah dan tetapi ini adalah salah satu peluang yang Kamu miliki untuk mendorong peningkatan penjualan yang signifikan dengan cara yang efisien. Semoga artikel ini bisa membantu Kamu untuk lebih memahami perjalanan dan interaksi pelanggan dengan merek Kamu melalui marketing funnel, yuk coba sekarang !

Hubungi Kami
Alamat : Jalan Beo No 38, Caturtunggal, Sleman, Yogyakarta
Email : andiglobalsoftmarketing@gmail.com
Telpon : 08112845174
Whatsapp : Hubungi Kami
Sosial Media :
Lokasi Kami
Copyright POSNESIA 2020 © All Right Reserved